Jumat, 23 Maret 2012

Saat yang Spesial Ultah ke 17

Ulang tahun ke 17, hmmmm.... udah beranjak dewasa dong yaa
pas orang yang menurut kalian itu ultah yang ke 17 apa yang bakal kalian lakuin ?
kalo orangnya spesial pasti spesial kan yaa ?
seperti halnya kita ngasi sureprice ke dia
di tempat umum ?? hmm, okelah
bayangin kan gemeterannya tuh gimana
tempat umum, bayangin aja di tempat makan deh, tempat makan yang rame, banyak orang yang ada disitu yang kita gak kenal terus kita bikin ribut disitu dengan cara tiba tiba masuk bawa kue tart
si dia udah pasti kaget buanget, kalo si dia bener sih berarti dia bakalan seneng tuh di gituin
gemeter sama deg deg an nya berhari hari sebelum itu tuh pasti
apalagi pas action
wuuuuuuuuuusssssssssss, gak cuma kita yang gemeter
dia juga pasti gemeter tuh
yang jelas kalo yang SPESIAL itu ulang tahun yang ke 17 kemungkinan besar kita bakal ngasih sesuatu yang juga spesial
kalo aku sih gitu
buat yang spesial harus yang spesial

kembali ke Ultah yang 17 tahun itu
kebanyakan orang menganggap 17 tahun itu penting
kita udah mulai dewasa, udah gak boleh ke kanak kanakan lagi
harus dewasa dalam menghadapi masalah

Kamis, 22 Maret 2012

Aku Menangis Dikuburanmu


Suara kicau burung mulai membangunkan Khairul di pagi dingin di hari minggu. Setelah mencuci mukanya dengan air sejuk kemudian ia membuat secangkir kopi hangat untuk menemaninya membaca harian pagi edisi minggu. Seperti biasa ia selalu mencari beberapa pekerjaan di kolom lowongan kerja. Khairul yang akrab dipanggil Irul ini tidak memiliki pekerjaan tetap, dia hanya seorang penulis kecil untuk harian pagi. Ketika ia memiliki atau membuat sebuah tulisan yang bagus maka akan ia kirimkan ke redaksi harian pagi itu dan mendapatkan upah yang sesuai dengan karyanya.

Pada malam minggu terkadang Irul mengunjungi pacarnya Imel yang tinggal di Perumahan Karyawan yang tidak jauh dari rumahnya. Imel memang termasuk keluarga yang berada, berbeda dengan Irul yang hidup dalam kesederhanaan. Namun orang tua Imel tidak melarang hubungan mereka. Meski dari keluarga yang berada, tapi Imel tidak memilih-milih teman. Karena itu Khairul sangat menyayanginya dan rela melakukan apa saja agar pacarnya tersebut bahagia.

Malam hari tiba, waktunya untuk makan malam bersama antara mereka berdua. Namun saat makan malam berlangsung, hidung Imel mengeluarkan tetesan darah kental. Saat itu Irul khawatir namun Imel hanya bilang kalau itu mimisan biasa. Mendengar itu kekhawatiran Irul berkurang. Suatu minggu pagi mereka berjalan di taman kota namun tiba-tiba Imel jatuh pingsan, saat itu ia langsung dibawa Irul ke rumah sakit terdekat. Setelah diperiksa oleh Dokter yang bersangkutan Imel divonis menderita kanker otak. Hal itu diberitahukan oleh Dokter ke Imel. dan dikatakan bahwa umurnya tidak akan lama lagi. “Dok, saya harap dokter tidak memberitahukan hal ini pada pacar saya yang sedang menunggu di depan. Karena saya tidak ingin dia bersedih,” pinta Imel pada Dokter tersebut.
Setelah Dokter keluar dari ruangan, “Gimana, dok, keadaan pacar saya?” tanya Irul.

“O…anda tenang saja. Pacar anda baik-baik saja. Hanya terkena anemia atau kekurangan darah. Makanya dia sering letih dan pingsan,” jawaban Dokter pada Irul.
“Lalu, bagaimana, dok?” tanya Irul lagi penasaran.

“Hm… tolong biarkan dia istirahat untuk beberapa hari ini dan jangan diganggu dulu ya…” saran Dokter pada Irul lalu masuk ke dalam ruangan.

Dokter meminta agar Imel tabah dan sabar serta banyak berdoa agar datang suatu keajaiban nanti dan segera diminta memberitahukan kepada kedua orang tuanya tentang penyakit yang sedang di deritanya tersebut. Dan juga untuk tidak berhenti berobat ke spesialis-spesialis kanker otak.
Akhirnya Irul mengantar Imel pulang kerumahnya dengan sepeda motor. Sampai di depan teras, Imel mengucapkan selamat malam pada Irul dan berpesan agar hati-hati di jalan, begitu pula dengan Irul yang berpesan agar Imel banyak beristirahat.

Pada Malam harinya setelah selesai makan malam bersama keluarga, Imel menceritakan yang terjadi terhadap dirinya kepada kedua orang-tuanya. Imel merupakan anak satu-satunya di keluarga tersebut, jadi wajar ia sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Mendengar apa yang disampaikan oleh anaknya tersebut kedua orang tuanya sangat sedih dan khawatir, dan segera berusaha bagaimana agar anaknya bisa cepat sembuh.

Sudah seminggu sejak pengobatan Imel yang tidak diketahui oleh Khairul. Bahkan ketika Irul menelpon untuk menanyakan keadaannya, pasti tidak pernah diangkat.  Sms dari Irul tidak pernah dibalas. Sampai suatu hari Imel menelpon Khairul untuk datang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Imel, Khairul dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu. Orang tua Imel memperhatikan dari atas tangga. Imel juga pernah berpesan pada orang tuanya untuk tidak memberitahukan penyakit yang dideritanya kepada Khairul sampai kapanpun.

Dengan wajah mulai pucat Imel meminta Khairul untuk mendengarkan ucapannya dengan serius. “Rul, aku minta kamu jauhi aku mulai saat ini…” pintanya dengan nada sedih.

“Kenapa,,,?” tanya khairul penasaran.
“Aku mau kuliah ke luar negeri. Orang tuaku ingin aku hidup dengan orang yang sukses. Aku harap kamu bisa berusaha keras dan kembali padaku dengan kesuksesan yang kamu raih…”

Mendengar hal itu Khairul merasa terpukul dengan keadaan dirinya. Setelah Irul pulang maka Imel menangis di dalam kamar dan orang tuanya ikut sedih melihat yang terjadi pada anaknya.

Setibanya di rumah, Irul selalu murung dan memikirkan ucapan-ucapan yang telah didengarnya dari Imel. Itu menjadi sebuah penyemangatnya setelah pisah dari Imel. Ia bertekad untuk berusaha dan menjadi orang yang sukses, setelah itu ia akan kembali untuk membuktikan pada orang tua Imel, kalau ia mampu untuk menjadi orang yang sukses.

Hampir setiap hari ia mencari pekerjaan, kebetulan Harian Pagi yang sering ia kirimi tulisan sedang mencari orang untuk menjadi wartawan tetap. Dimulainya karir menjadi seorang wartawan, karena kerjanya yang gigih dan memuaskan kemudian Irul diangkat menjadi pe-mimpin redaksi yang mengelola harian pagi tersebut. Namun ketertarikannya terhadap menulis tidak pudar, ia mulai membuat novel tentang kisah hidupnya yang ia angkat menjadi cerita yang menarik. Novel yang ia buat laku keras dan terkenal di seluruh nusantara bahkan sampai ke Malaysia. Novel tersebut juga sempat dibaca oleh Imel, ia senang Khairul sudah mulai sukses. Kini Irul tidak lagi bekerja di harian pagi seperti biasa, kini dia telah menjadi penulis terkenal dan kaya raya. Namun, apa yang telah ia raih kini tidak membuatnya lupa dari mana asalnya. Dia tidak sombong dan selalu membantu orang-orang yang kesusahan.

Pada hari minggu, seperti biasa Khairul pergi untuk berlibur pulang ke rumahnya di kampung, namun cuaca agak sedikit mendung, namun tak menjadi halangan karena ia membawa mobil. Ketika mobilnya lewat di depan rumah Imel, ia hanya mendapati rumah tersebut sudah disegel dan tak berpenghuni lagi. Kebetulan rumah lama Khairul berada di sekitar pemakaman umum, ia melihat kedua orang tua Imel berjalan kaki dengan baju yang kusam dan membawa sekeranjang bunga. Ia tidak membalas apa yang pernah dikatakan Imel dulu padanya. Ia bertanya mau ke mana kedua orang tua tersebut. Karena merasa kasihan pada Khairul kedua orang tua Imel pun melupakan janji mereka untuk tidak mengatakan keadaan anaknya yang sebenarnya.

Orangtua Imel bercerita bahwa Imel terkena kanker otak, dan sebenarnya ia tidak pergi kuliah keluar negeri tetapi untuk pergi berobat. Dia tidak ingin membuat Khairul sedih dan dia berpesan agar Khairul tetap semangat dan ia senang atas kesuksesan yang telah Khairul raih.

“Kami telah berusaha untuk kesembuhannya, seluruh harta kami jual agar anak kami bisa sembuh, tapi Tuhan berkehendak lain,” ucap orangtua Imel dengan sedih.

Setelah mendengar apa yang telah disampaikan orang tua tersebut, Irul jatuh lemas terdiam. Sejenak ia membayangkan wajah Imel tersenyum padanya, terbayang pula segala kisah yang pernah mereka lalui bersama. Kemudian Khairul meminta orang tua Imel untuk mengantarkannya ke kuburan Imel.

Di sana segunduk tanah dan batu nisan bertuliskan nama Imelda Melani. Khairul menatap foto yang ada di kuburan tersebut, foto yang tersenyum padanya. Meninggalkan kisah kasih yang pilu, membuat air mata Khairul jatuh untuk ke sekian kalinya, menangisi kepergian kekasih yang sangat ia cintai.***

Aku, Sahabat, dan Penjahat


KEVIN Danubrata melangkahkan kakinya dengan tenang memasuki taman kota. Matanya menatap tajam ke depan. Langkahnya yang pasti menunjukkan dia sudah mengenal taman ini dengan baik. Tanpa tergesa-gesa dia  menuju salah satu bangku yang terdapat di bawah pohon. Bangku itu menghadap ke air mancur yang banyak terdapat di taman itu.
Di bangku itu telah duduk seorang wanita. Wanita itu berkulit putih, berambut hitam panjang, dan cantik. “Hai, Arya. Sudah nunggu lama?” sapa Kevin tenang.

“Duduklah,” balas si wanita tanpa menatap Kevin sama sekali. Matanya menatap kosong dengan ekspresi yang sulit digambarkan. Alis Kevin naik. Tidak biasanya Arya bersikap seperti ini. Namun dia pun duduk di bangku itu. Setelah duduk, Kevin tidak berkata apapun. Dia berpikir sejenak. Setelah makan siang tadi, dia menerima pesan singkat dari Arya yang memintanya datang ke sini. Maka dia datang tanpa bertanya-tanya.

Kevin merenungkan sikap Arya. Arya adalah sosok yang terkenal di kampus. Ia dikenal karena pikirannya yang cerdas, wajahnya yang cantik, dan sikapnya yang ramah. Keramahan yang tenang, tulus, dan alami. Namun ada kalanya dia bersikap dingin dan kurang bersahabat, seperti sekarang ini. Sikap yang jarang sekali ditunjukkan Arya.

Beberapa menit berlalu. Arya masih diselimuti kebungkaman yang aneh. Kevin pun tidak berniat mengusiknya. Dia tahu, Arya akan bicara pada saatnya. Dia dan Arya sudah lama bersahabat hingga cukup tahu tabiat masing-masing. Lagi pula Kevin sedang menikmati suasana tempat ini. Taman itu diselimuti cahaya senja yang berpendar, dan suasananya damai. Kevin selalu menyukai keheningan yang damai. Kala semilir angin menerpanya, ingatannya kembali ke beberapa bulan yang lalu.

Kala itu Kevin sedang berkeliaran di sebuah toko buku besar di Bandung. Alasannya adalah untuk mencari sebuah novel terkenal. Novel yang telah terbit  beberapa waktu lalu, dan dengan cepat digemari. Kevin sangat ingin membeli novel itu. Selain memang hobi membaca, Kevin juga seorang penulis. Sudah sering cerpennya diterbitkan di majalah-majalah dan koran terkenal. Dan bulan lalu novel pertamanya terbit. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Maka sejak itu Kevin makin rajin mengikuti perkembangan dunia tulis-menulis. Karena kesibukannya, Kevin baru  bisa menyempatkan diri membelinya sekarang. Setelah mencari sebentar, matanya menemukan novel itu. Hanya tersisa satu. Saat akan mengambil novel itu, tangannya berbenturan dengan tangan seseorang. Kevin menoleh. Ternyata seorang wanita. Dan cantik pula. Wanita itu diam saja. Namun dari sikapnya tadi sudah jelas apa yang diinginkannya. Maka dengan sikap ksatria Kevin mengisyaratkan pada wanita itu untuk memiliki novel itu. Biarlah, pikirnya. Masih ada tempat lain.

Kala Kevin hendak beranjak, wanita itu menahannya. Tampaknya dia terkesan dengan sikap Kevin. Wanita itu pun memperkenalkan dirinya. Namanya Arya, dipanggil Arya. Kevin lalu memperkenalkan dirinya juga. Dan dilanjutkan dengan  obrolan beberapa lama. Ternyata mereka memiliki hobi yang sama, meminati sastra. Dan juga satu hal lagi, ternyata mereka mahasiswa dari fakultas dan kampus yang sama.

Setelah pertemuan itu, mereka tetap berhubungan. Sampai sekarang Kevin masih heran dengan pertemuan itu. Walau berwajah tampan dan berbakat menulis serta bermusik, Kevin tidak mudah mengawali perkenalan. Dia suka berteman, tapi dia juga suka ketenangan. Agar mudah dapat inspirasi, pikirnya. Mungkin ini disebabkan sikap Arya yang ramah dan supel. Kevin pun tidak keberatan. Baginya Arya adalah sahabat. Selain karena mereka memiliki hobi yang sama, ini juga disebabkan karena sikap Arya yang ramah itu. Arya juga cerdas, sehingga dapat memahami cara berpikir Kevin yang menyukai ketenangan. Maka begitulah mereka adanya. Dua sahabat, tidak kurang, tidak lebih. Mereka merasa puas dengan sebutan itu, sahabat. Tempat sebagian diri kita tertambat.

Tiba-tiba, sebuah sengatan kecil di lengannya membuyarkan lamunan Kevin dan menyeretnya kembali ke realita. Ternyata nyamuk. Sial, gerutu Kevin. “Kevin,” akhirnya Arya memecah keheningan yang dibangunnya sendiri. “Ah…akhirnya. Ada apa, Arya?” tanya Kevin dengan tenang. “Kenapa?” Arya bertanya dengan nada yang dingin dan kosong. “Maksudnya?” Kevin masih tidak mengerti. “Kamis malam seminggu yang lalu, ruang kosong di kampus, pukul 11 malam.” hanya itu balasan Arya.

Kevin langsung tercekat. Kata-kata Arya bagai petir di siang bolong. Sesaat ia merasa jantungnya berhenti berdetak dan darah menguap dari tubuhnya. Jiwanya terguncang. Mati-matian ia mengendalikan tubuhnya yang gemetar. Jadi, Arya tahu. Setelah susah-payah menenangkan diri, dia meyusun kata-katanya.
“Bagaimana…kamu bisa tahu?” tanya Kevin.
“Karena saat itu aku ada di sana.” jawab Arya.

Jawaban itu memukul Kevin dengan telak untuk kedua kalinya. Dia tidak dapat berkata apa-apa lagi.  Maka dia terdiam. Arya pun terdiam. Keduanya terdiam. Pikiran Arya pun melayang dituntun kesunyian. Dibimbing oleh ingatan, ke malam itu. Malam yang tak akan dilupakannya seumur hidupnya.
Kala itu Arya tinggal agak lama di kampus untuk mencari materi untuk tugasnya. Setelah selesai, dia pun bermaksud pulang. Saat sedang menyusuri koridor kampus yang lumayan gelap, dia mendengar suara-suara dari ruang di tikungan di depannya. Siapa yang bicara di kampus pada jam selarut ini, pikirnya. Arya lalu memperlambat langkahnya. Dia berhenti di tikungan sebelum pintu ruangan tempat suara itu berasal. Dia mendengarkan dengan seksama. Ada dua orang. Suara yang satunya tenang, dan yang lainnya kasar dan keras.
Arya mengenali salah satu suara itu. Kevin? pikirnya. Dia heran. Namun dia memilih tetap mendengarkan. Dia tercekat mengetahui isi pembicaraan itu. Makin lama pembicaraan makin panas. Suara yang  keras itu makin lama makin kasar. Namun tiba-tiba hening beberapa lama, dan disusul bunyi yang keras. Akhirnya, pintu terbuka, dan seseorang melangkah ke luar ke arah berlawanan, berlalu tanpa menyadari kehadiran Arya. Arya tidak dapat berpikir jernih. Kakinya gemetar hebat. Tanpa pikir panjang lagi, ia melesat meninggalkan tempat itu, masuk ke mobilnya, dan segera pulang.

Esoknya, kampus pun gempar. Di ruang kosong itu ditemukan mayat Steve, mahasiswa di kampus itu juga. Bersama sepucuk pistol. Dan yang lebih menghebohkan, di sekitar mayat Steve berserakan berbagai bukti. Bukti tentang pengedaran narkoba. Ternyata Steve adalah pengedar di lingkungan kampus. Selain itu terdapat juga daftar nama anggota Steve, jalur pengedarannya, foto-foto transaksi, dan masih banyak lagi.

Keesokan harinya, berita itu muncul di halaman depan berbagai surat kabar. Jaringan pengedar di kampus dibekuk. Ternyata jaringan itu luas dan melibatkan beberapa aparat kepolisian. Itulah sebabnya komplotan ini bisa melebarkan sayapnya dalam kerahasiaan tanpa tercium sedikitpun. Kecuali bagi Kevin, pikir Arya.
Selama seminggu, Arya gelisah. Dia menjadi saksi dari sebuah pembunuhan. Dan pembunuh itu adalah sahabatnya. Namun korban adalah penjahat. Sampah masyarakat. Terjebak dalam dilema, Arya akhirnya mengambil tindakan. Dia harus mendapat kebenaran itu dari mulut Kevin sendiri.

“Kevin…ceritakan padaku apa yang terjadi malam itu, sekali lagi.” perintah Arya.
“Baiklah, Arya…” desah Kevin. “Malam itu aku memanggil Steve dengan membawa bukti, memaksanya menyerahkan diri ke polisi.”
“Apa kau sudah gila? Kau bisa dibunuhnya.”
“Tidak akan. Aku bilang padanya, jika aku mati, esoknya salinan bukti-bukti itu akan menghiasi media.”
“Dari mana kau dapatkan bukti-bukti itu?”
“Aku punya naluri yang tajam. Karena curiga pada Steve, kuselidiki dia berminggu-minggu.”
“Lalu? Apa yang terjadi?”
“Dia mengancamku dengan pistol untuk menyerahkan bukti. Dia tidak percaya akan ancamanku.”
“Apa? Steve…” Arya tak mampu melanjutkan.
“Aku terdesak. Nyawaku terancam. Sesaat Steve lengah, dan kuhantamkan pipa besi ke lehernya. Aku hanya bermaksud membuatnya pingsan. Ternyata dia mati.”
“Jadi…keheningan itu…”
“Saat Steve menodongku dengan pistolnya.”
“Dan suara keras itu…” Arya akhirnya mengerti.
“Kenapa polisi tidak menangkapmu?” Pertanyaan ini terus menghantui Arya.
Steve menjawab dengan suara bergetar. “Karena aku berhati-hati. Aku sudah menghapus sidik jariku yang ada di bukti-bukti itu sebelum bertemu Steve. Dan pertemuan itu rahasia. Ternyata Steve terbunuh. Aku panik. Sebelum keluar, kuhapus sidik jariku yang ada di pipa besi dan pegangan pintu.”

“Tanpa menyadari bahwa aku ada di balik tikungan…” balas Arya. “Jadi itu sebabnya…” dan Kevin pun tertunduk. Arya pun terdiam. Walau begitu, dia heran dengan tindakan Kevin. Menyelidiki Steve. Mengancamnya. Mungkin karena dia penulis dan banyak membaca, pikir Arya. Sampai di sini dia masih mengerti. Namun, menghapus bukti setelah membunuh. Dia merasa tak lagi mengenal sahabatnya. Dan masih ada satu pertanyaan, walau dia sudah tahu jawabannya.
“Kenapa kamu tidak meyerahkan diri?”
“Itu kecelakaan. Sepenuhnya pembelaan diri. Dan Steve sampah masyarakat. Dia pantas mati.”Arya tercekat mendengar kalimat terakhir itu.

“Itukah jawabanmu?”
“Itulah kebenaran, Arya.”
“Kebenaran? Apa maksudmu?”
“Kebenaran…adalah apa yang ingin didengar oleh masing-masing orang.” Arya terdiam.
“Lihat faktanya, Arya. Masyarakat tak peduli apakah pembunuh Steve tertangkap atau tidak. Mereka justru bahagia. Seorang perusak generasi muda mati, walau ini bukan keinginanku pada awalnya. Kampus kita pun jadi sedikit lebih baik. Inilah…kenyataannya.”
Jauh di bagian terdalam hati dan logikanya, dia mengakui Kevin benar. “Lalu, bagaimana denganku? Aku mengetahui kebenarannya.”
Kevin diam saja. Dia dan Arya sudah tahu jawabannya. Kevin tidak akan pernah mengusik Arya. Arya sahabatnya. Dan Arya pun mengerti. Dia tak bisa melaporkan Kevin. Kevin tak berniat membunuh. Dan jaringan pengedar itu sudah terungkap. Melaporkan Kevin hanya akan membahayakan nyawanya. Kevin sahabatnya.
Mereka sudah lama bersahabat. Saat itu mereka bisa mengetahui pikiran masing-masing tanpa bicara. Keheningan yang menggantung telah menjawab segalanya. Dan mereka pun tahu, karena kejadian ini, persahabatan mereka akan berubah. Entah berakhir atau berlanjut, yang pasti tak akan pernah sama lagi.

Malam mulai menyelimuti mereka. Dengan tenang, Arya berdiri dan beranjak, meninggalkan Kevin di sana. Di bangku itu. Bernaungkan malam berteman sunyi sepi dingin tak terperi. Pada malam itu bintang, pohon, air mancur, bangku, dan semua yang ada di taman itu menjadi saksi. Saksi akan kesunyian. Kesunyian  yang menyesakkan seorang Kevin Danubrata.

Jumat, 16 Maret 2012

Like We Used To (A Rocket To The Moon)

I can feel her breath as she's sleeping next to me
Sharing pillows and cold feet
She can feel my heart, fell asleep to its beat
Under blankets and warm sheets

If only I could be in that bed again
If only it were me instead of him

Does he watch your favorite movies?
Does he hold you when you cry?
Does he let you tell him all your favorite parts?
When you've seen it a million times

Does he sing to all your music
While you dance to "Purple Rain"?
Does he do all these things
Like I used to?

14 months and 7 days ago
Oh, I know you know how we felt about that night
Just your skin against the window
But we took it slow and we both know

It shoulda been me inside that car
It should have been me instead of him in the dark
{ From: http://www.elyrics.net/read/a/a-rocket-to-the-moon-lyrics/like-we-used-to-lyrics.html }

Does he watch your favorite movies?
Does he hold you when you cry?
Does he let you tell him all your favorite parts
When you've seen it a million times?

Does he sing to all your music
While you dance to 'Purple Rain'?
Does he do all these things
Like I used to?

I know, love
(Well, I'm a sucker for that feeling)
Happens all the time, love
(I always end up feeling cheated)
You're on my mind, love
(Oh sorta let her when I need it)
That happens all the time, love, yeah

Will he love you like I loved you?
Will he tell you everyday?
Will he make you feel like you're invincible
With every word he'll say?

Can you promise me if this was right?
Don't throw it all away

Can you do all these things?
Will you do all these things
Like we used to?
Oh, like we used to

Jumat, 02 Maret 2012

I'm the girl who can't be moved

terkadang masih terbayang bayang
terkadang masih ada di pikiran
terlalu banyak kenangan ?
mungkin banyak hal yang pernah dilakukan
dan itu semua menjadikan akan sulit untuk melupakan

saat terlalu sayang
sangat sulit untuk berpindah
sesaskit apapun
semerana apapun
rasa itu akan tetap ada
sebab rasa itu jauh lebih besar daripada rasa sakit yang ada

I'M THE GIRL WHO CAN'T BE MOVED

fakta Unik tentang Kopi

Banyak dari kita merupakan penikmat ataupun pecandu kopi, namun sedikit dari kita yang telah mengetahui fakta-fakta di baliknya. Apakah anda tahu zat apa yang terkandung dalam kopi? ataukah anda tahu siapa penemu zat tersebut? atau mungkin anda juga tidak tahu bagaimana kopi yang bagus?



Berikut akan dijelaskan 10 fakta menarik tentang kopi yang biasa kita minum, baik itu kopi hitam pekat, maupun kopi yang telah diracik dengan bahan lainnya.

  1. Kopi itu baik untuk anda
    Studi telah membuktikan bahwa kita bisa mendapatkan antioksidan dari kopi, cukup satu atau dua cangkir kopi sehari, sudah dapat memperikan manfaat bagi kita. Jika anda tidak suka kopi, maka bisa mencoba teh hitam.

  2. Kafein dapat membunuh anda
    Kafein, zat yang terkandung dalam kopi dapat menyebabkan kematian. terutama jika anda sangat maniak kopi, yakni menenggak kopi 80-100 cangkir sehari. Jadi jangan pernah melakukan hal konyol hanya untuk dibilang kopi mania.

  3. Kafein sebagai suplemen untuk begadang
    Bagi anda yang ingin melek semalaman atau begadang, anda akan terbantu dengan kopi. Kafein yang terkandung dalam kopi akan menstimulasi tubuh agar lebih kuat begadang.

  4. Kafein bisa meningkatkan gairah seks perempuan
    Hal ini baru terbukti pada tikus percobaan. Menurut ilmuwan, pada manusia, kopi dapat meningkatkan pengalaman seksual namun hanya pada mereka yang bukan maniak kopi.

  5. Kafein mampu mengurangi rasa sakit
    Kopi dengan dosis sedang, setara dengan dua cangkir kopi, mampu meredakan rasa sakit di otot setelah berolah raga, demikian menurut sebuah studi kecil. Tapi lagi-lagi ini hanya berlaku buat mereka yang bukan pecandu kopi.

  6. Kafein itu bukan bagian yang berasa pahit
    Banyak orang mengira, makin pahit rasa kopi, makin banyak kandungan kafeinnya. Ternyata tidak, sebab kafein bukanlah komponen yang rasanya pahit.

  7. Kopi yang dekafein pun mengandung kafein
    Walaupun istilahnya dekafein, alias bebas kafein, tetap saja kopi tersebut mengandung kafein. Kalau kita minum 10 cangkir kopi dekafein, sama saja dengan minum satu-dua cangkir kopi kafein.

  8. Proses dekafein kopi menggunakan bahan kimia
    Untuk mengurangi kadar kafein pada kopi dekafein, digunakan bahan kimia bernama methylene chloride.

  9. Kopi yang bagus tergantung pada pembakaran dan peracikannya
    Jika ingin kopi bercitarasa nikmat, maka yang paling menentukan adalah proses pembakaran dan racikannya. Selama pembakaran, minyak yang tersimpan dalam biji kopi akan keluar. Makin banyak minyak ini keluar, makin kuat rasa kopinya. Munculnya kandungan kafein tergantung pada lamanya air berada di bagian dasar. Pembakaran yang makin lama juga menghasilkan kafein makin banyak.
     
  10. Kopi ditemukan oleh kambing
    Satu milenium silam, di pegunungan Afrika, sekawanan kambing terjaga semalaman setelah makan biji kopi merah. Sang penggembala memeriksa kenapa itu terjadi dan menemukan bahwa penyebabnya adalah kopi. Sejak itu manusia mulai ikutan minum kopi.
Fakta-fakta di atas menjelaskan secara singkat tentang kopi, minuman yang sedang digandrungi oleh kita. Semoga menjelaskan bagi anda yang belum mengetahuinya

kopi di Trrimar cafe

Kopi itu hidup. Ketika mendengar pernyataan ini pastilah orang yang tidak kenal dekat dengan kopi mengernyitkan dahi. Tetapi tidak bagi sekitar 35 orang peserta ‘Obrolan Tentang Kopi’ di Trimar Café, Jl. Tebet Raya 90, Jakarta Selatan. Hujan gerimis yang turun satu jam sebelumnya tak membuat para coffee lover mengurungkan niatnya untuk hadir dan ngobrol bersama Mirza Luqman Effendi, salah satu penggiat kopi di salah satu surga kopi dunia, Indonesia.
Sore itu (14/1/12) ‘Obrolan Tentang Kopi’ dimulai dengan mencium aroma kopi dari jenis Arabika, Sumatra Lintong dan Flores Bajawa serta dari jenis Robusta, Rawa Seneng. Mirza yang dibantu oleh C. Pinardi Setiawan, Manager Trimar Café, membagikan cangkir-cangkir putih yang berisi biji kopi yang telah digiling kepada coffee lover, yang terdiri dari komunitas Kopi Koe, Barista Hoed Indonesia, Produsen Kopi, serta beberapa perwakilan dari perusahaan penyedia alat-alat kopi, Barista dari coffee shop Jakarta dan Cirebon.
Menu utama ‘Obrolan Tentang Kopi’ adalah manual brewing dengan menggunakan 3 alat yaitu french press atau yang biasa disebut coffee press, kemudian poor-over, dan yang terakhir adalah siphon coffee. Dan sebelum mulai menyeduh kopi dengan alat-alat tersebut Mirza meminta peserta memperhatikan beberapa hal antara lain: kebersihan alat, menjaga kesegaran kopi, temperatur air yang dipersyaratkan, serta contact time antara air dengan kopi .
Alat-alat yang akan digunakan sebaiknya dibersihkan dulu karena sedikit saja kontaminasi akan merusak rasa kopi. Alat juga harus dipanaskan (Pre-heating) sebelum digunakan, selain untuk membersihkan, mensterilkan, juga untuk menjaga temperatur saat bercampurnya kopi dengan air. Jika alat yang akan kita gunakan dingin maka saat air panas kita tuang ke dalam alat, air akan cepat dingin, dan proses ekstrasi kopi akan terpengaruh.
Kopi yang digunakan juga sebaiknya masih dalam bentuk biji kopi. Kemudian digiling sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah digiling usahakan langsung dituang pada alat yang akan digunakan karena ada kandungan kopi cepat terurai oleh udara, yaitu solid yang mempengaruhi flavor dan gas yang sangat memegang peranan menentukan aroma.
Air, menurut Mirza merupakan bagian yang paling penting saat kita menyeduh kopi, karena kopi yang disajikan 98-99%nya adalah air. Jika kemudian muncul standar temperatur air saat menyeduh kopi sepertinya hal yang wajar. Temperatur yang distandarkan yaitu 88 - 95°C. Selain temperatur contact time atau lamanya ekstrasi kopi dengan air yang tidak boleh kurang dari 2 menit dan tidak boleh lebih dari 5 menit.
Manual Brewing
Setelah menjelaskan persyaratan saat sebelum menyajikan kopi, Mirza melanjutkan dengan alat yang pertama yaitu coffee press. Alat peras kopi ini diurai dan dipanaskan. Kemudian Mirza menimbang kopi, menggiling, dan langsung memasukkannya ke dalam coffee press. Air panas yang sudah disiapkan diukur dengan thermometer, saat suhu berkisar di 92-93 °C, air dituang ke dalam coffee press. Aduk dengan lembut kopi dengan menggunakan sendok bambu, lalu pasang  penekan kopi dan dorong sedikit ke bawah untuk memastikan semua kopi dalam keadaaan terendam. Empat menit kemudian kopi siap disajikan. Dengan menggunakan alat ini kopi terasa lebih “keras”.
Setelah kopi disajikan terlibat diskusi yang seru antar coffee lover. Begitu juga pada alat berikutnya yaitu pour-over dan siphon coffee. Diskusi menjadi semakin menarik karena sebagian besar yang hadir berprofesi sebagai barista.
Akhirnya obrolan pun harus berakhir. Tentu saja Mirza dan Pinardi yang menggagas acara ini berterima kasih kepada coffee lover yang hadir, serta S'bastian'Z roasted coffee yang telah memberikan dukungan, dan Mirza juga menyampaikan apresiasi yang besar kepada OktoMagazine.com sebagai media partner, emudian satu persatu perwakilan dari komunitas coffee lover memberikan apresiasi terhadap ‘Obrolan Tentang Kopi’ dan sebagian besar berharap untuk diadakannya lagi acara lanjutan.
Tetapi yang paling menarik dari ‘Obrolan Tentang Kopi’ adalah pernyataan yang disampaikan oleh Mirza, “Dalam menyajikan kopi, jangan takut salah. Kopi itu universal. Kopi itu hidup, punya nyawa. Setiap kopi yang disajikan memiliki rasa tersendiri, dan punya cerita.”
(felly)

kopi

  • Sekitar 20 juta orang bekerja di industri kopi di seluruh dunia.
  • Kopi adalah komoditi kedua yang paling aktif diperdagangkan, setelah minyak.
  • Brazil adalah penghasil kopi terbesar di dunia.
  • Perkiraan nilai ekspor kopi hijau sekitar 10 miliar dolar.
  • Kopi memiliki banyak varietas yang berbeda, ada lebih dari 60 varietas.
  • Hanya dua varietas kopi memiliki makna ekonomi tinggi : Arabica dan Robusta.
  • Black kopi (tanpa gula atau susu) tidak mengandung kalori (kurang dari 1 Kcal.)
  • Kopi berkafein mempunyai efek yang menguntungkan pada kewaspadaan dan meningkatkan kinerja dalam berbagai tugas-tugas baik disiang atau malam hari.
  • Popularitas “dark roasted coffee” paling tinggi ada di Eropa Selatan.
  • Pohon kopi yang baik dapat menghasilkan hingga 1 kg kopi mentah per tahun.
  • Selama memanggang biji kopi, gula dalam biji kopi mulai menjadi karamel.
  • Yang paling penting dalam bentuk perdagangan kopi baik pasar saham dan ‘efektif’ perdagangan kopi.
  • Kualitas secangkir kopi tidak tergantung pada campuran saja, tetapi juga pada rasio jumlah air dan kopi yang digunakan.
  • Produksi kopi di seluruh dunia mencakup sekitar 70 negara.
  • Pohon Kopi hanya tumbuh di daerah tropis dan sub-daerah tropis.
  • Pohon kopi membutuhkan suhu rata-rata antara 17 ° C dan 23 ° C serta curah hujan yang melimpah dan kondisi tanah yang baik.
  • Kopi berasal dari dataran tinggi Abyssinian.

bayangan sang penjagal

New orelans , 18th june 1981

-pekerjaan ku sudah kelar.
Aku sudah membuat semuanya menjadi lebih baik.
Aku menyunggingkan senyum pada manusia itu.
Dia tergeletak tak berdaya di pojokan ruangan.
Itu lah balasan bagi orang yang jahat batinku.
Aku membersihkan peralatan suciku dari darah orang itu.
Aku tak ingin peralatan ku dikotori oleh dosa dosa yang beradu dalam merah nya darah yang sedari tadi mengucur dari tubuh beku itu.
Setelah memberesi peralatan suciku , aku segera bergegas meninggalkan tempat tersebut.


New orelans, 19th june 1981

-aku tersenyum melihat judul deadline yang terpajang rapi di koran pagi ini.
'seorang laki laki ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya'dia pantas mendapatkan nya batinku.
Karena dia telah mendustakan tuhanku.
Maka dia pantas mendapatkan neraka.
Aku yakin tuhan akan bangga pada aku.
Umat yang selalu memberantas kejahatan di dunia ini.
Masih membaca koran,suara jane,salah satu suster yang bekerja di klinik milik ku membuyarkkan ku.
'dokter bob ,ada pasien yang harus ditangani.' ujarnya sambil tersenyum.
Aku hanya mengangguk .'suruh dia masuk jane,'perintahku.
Dia hanya manggut manggut.
Lalu bergegas meninggalkan ku.
Mungkin dia akan memanggil pasien ku.


=bersambung=
Oleh : Aninda Wardani Prasetya 

im not (one) of them

Mungkin orang-orang telah memasukkanku ke dalam daftar orang yang perlu dimusuhi. Aku tahu sikapku menyebalkan, sewenang-wenang pada bawahan, sering bertengkar dengan istri tentang soal-soal kecil, tak hadir di setiap acara anakku, tak pernah menyapa tetangga, dan masih banyak lainnya.
Aku tahu dosaku sudah begitu besar. Tapi sekarang sudah terlambat, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi.
Semua dimulai beberapa bulan lalu.

(* * *)

Berita di televisi menyebutkan ada beberapa orang terbunuh dengan sadis, namun semakin lama korbannya semakin banyak. Polisi pada awalnya mengira bahwa itu adalah perbuatan seorang pembunuh berantai, namun dugaan polisi salah.
Suatu ketika saat aku makan di restoran, tiba-tiba seorang gelandangan masuk. Wajahnya pucat dengan liur meleleh, bajunya compang-camping, badannya kurus kering dan jalannya terseok-seok. Beberapa orang berteriak memanggil petugas keamanan. Namun apa yang terjadi saat petugas keamanan berusaha mengusirnya ?
Gelandangan itu menggigit petugas keamanan tersebut dengan liar, dapat kulihat kebuasan di matanya, haus dan lapar. Seperti harimau sedang menerkam mangsanya.
Orang-orang berteriak lagi, dan mulai berlari keluar restoran.
Aku melihat bagaimana gelandangan itu memakan petugas keamanan, darahnya berceceran. Aku tak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya, kuputuskan untuk ikut pergi menyelamatkan diri.
Mungkinkah dugaanku benar ? Apakah dia adalah zombie ? Bukankah zombie hanya fiksi sains yang dibuat para kreator untuk menarik keuntungan ?

(* * *)

Tak butuh waktu lama bagi virus zombie untuk mewabah. Sekitar 60 % warga Manhattan telah menjadi zombie. Ini adalah epidemi. Aku tak tahu apa yang akan dilakukan pemerintah untuk menghentikan epidemi ini.
Aku dan keluargaku bertahan dirumah, sementara persediaan makanan semakin habis. Kami kebingungan. Dan keputusan radikal pun kuambil, meninggalkan rumah.
Kami berangkat dengan Jeep pada siang hari. Dengan perbekalan terbatas dan persenjataan ala kadarnya, hanya pisau dapur dan peralatan dapur lainnya. Kami berangkat menuju sebuah mall ditengah kota, kabarnya disana adalah shelter.
Jalanan kota sepi, mobil-mobil berserakan. Persis seperti apa yang aku tonton di Resident Evil atau I am Legend. Ini mengerikan, jantungku tak bisa berhenti berdegup kencang sampai-sampai aku sendiri bisa mendengar suara jantungku. Tanganku gemetaran memegang setir dan keringat dingin mengucur dari tubuhku.
Entah bagaimana suasana hati istri dan anak-anakku. Ekspresi ketakutan jelas tersirat di wajah mereka. Dengan pandangan waspada, dan pisau yang selalu tergenggam.
Dan akhirnya kami pun sampai. Mall ini tak seperti shelter, sepi. Sama seperti jalanan yang kami lewati tadi. Kami pun mencoba masuk.
Bagian dalam mall berantakan, rak-rak jatuh, bungkus-bungkus makanan berserakan, dan kulihat beberapa bercak darah di lantai. Aku semakin tak yakin bahwa ini adalah shelter. Sepertinya berita di televisi itu palsu.
Kami berjalan pelan-pelan. Kuyakinkan istriku bahwa disini bukanlah shelter, namun dia masih saja percaya. Kugenggam pisauku erat, firasatku berkata buruk. Sangat buruk. Seburuk keadaan mall yang semakin ke dalam semakin gelap.
“ Kau yakin ini shelter ? tanyaku lagi.
“ Yakin. “ jawabnya mantap.
Keadaan semakin gelap saat kami berjalan ke dalam. Tiba-tiba kurasa aku menginjak sesuatu, lalu kupungut.
Sebuah jari tangan.
Tiba-tiba seorang zombie muncul di depan kami, nyaris menerkam istriku. Aku panik dan menarik tangan istriku lalu berlari sekencang-kencangnya.
Saat sampai di jeep kami baru sadar bahwa anak kami tertinggal di mall. Istriku panik dan meracau tidak karuan, menyalahkanku, mengumpat dan memukulku.
Kurasa bukan waktu yang tepat untuk bertengkar, kami putuskan untuk kembali ke dalam. Berharap anak kami tidak apa-apa.

(* * *)

Kami mencari ditengah kegelapan, namun tidak menemukan apa-apa. Dan akhirnya aku melihat setumpuk sesuatu di kejauhan.
“ Apa itu ? “ Tanya istriku bersembunyi di balik punggunggku.
Aku sedikit mendekat untuk melihatnya, ternyata itu adalah tumpukan zombie, dan sepertinya sedang memperebutkan sesuatu.
Sayup-sayup kudengar suara minta tolong dari kerumunan itu. Suara yang lirih dan penuh rasa sakit. Kuyakinkan telingaku.
“ Itu anak kita ! “ teriak istriku.
Teriakan istriku membuat para zombie menoleh. Otakku kosong, tak tahu apa yang harus kulakukan dengan sebilah pisau dapur di tanganku.
Aku masih ingat rasa sakit itu, dikoyak, digigit. Aku merasa seperti sapi yang diterkam singa, segerombolan singa.
Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi.
Saat kubuka mataku kuharap aku ada di surga.

(* * *)

Namun tidak, aku tersadar di lantai mall.
Rasa sakit hilang dari tubuhku, kucoba untuk melihat kondisi tubuhku.
Ya Tuhan, tangan kiriku tinggal tulang. Aku sama sekali tidak bisa menggerakkannya. Sedangkan bagian tubuhku yang lainnya lebih mengenaskan.
Aku berjalan terseok-seok seperti zombie lainnya, sepertinya kaki kananku patah.
Lalu aku duduk di pojokan mall, menatap langit-langit. Sementara itu para zombie masih berkeliaran dengan linglung. Beberapa ada yang saling bertabrakan berulang kali. Idiot.
Kulihat seorang zombie berjalan melintasiku. Aku mengenalnya, dia adalah istriku, Stella. Kondisinya tak beda denganku, sama-sama mengenaskan. Aku bangun dari tempatku duduk dan memanggilnya.
“ St..e..lla.. “
Oh suaraku sungguh parau.
Kuberanikan diri untuk menepuk bahunya, dan dia menoleh. Namun tak ada tanggapan, lalu dia melanjutkan berjalan lagi.
Apa yang terjadi ? Apa aku adalah satu-satunya zombie yang masih memiliki sisi manusia ?
Aku pun kembali duduk. Tiba-tiba rasa lapar menyerangku. Rasa lapar yang amat sangat, seolah sudah tidak makan 100 tahun. Lapar. Lapar sekali.
Aku mengambil sebungkus snack favoritku di salah satu rak. Dan kulahap hingga habis, tak ada rasanya. Seperti mengunyah kardus.
Kulahap makanan yang lain, sama. Seperti kardus.
Aku tak tahu apa yang bisa menyelamatkanku dari rasa lapar ini. Rasanya sungguh menyakitkan. Aku pun berbaring di lantai, berharap bisa menghilangkan rasa laparku.
Tiba-tiba para zombie berjalan ke satu arah. Aku pun bangun dan mengikuti arah mereka berjalan. Lalu aku melihat seorang wanita yang dipojokkan oleh zombie. Aku tahu dia ketakutan, dan aku tahu tak ada yang bisa ia lakukan lagi.
Kubiarkan insting zombieku menguasai diriku.
Mataku buta, tak bisa melihat apa-apa lagi. Hanya rasa daging dan darah yang kuingat. Semua untuk memuaskan nafsu zombieku.
Setelah sadar, kudapati diriku ditengah ceceran darah. Kulihat wanita itu belum menjadi zombie. Sungguh kasihan. Begitu pula diriku.
Tiba-tiba aku merasa mual dan langsung muntah disana. Tak perlu aku deskripsikan apa yang aku muntahkan. Ternyata sisi manusiaku tak bisa menerima apa yang aku makan.
Ya Tuhan. Inikah hukumanmu padaku ? Aku menyesal tak berbuat baik dulu. Mungkin inilah hukuman yang pantas buatku. Menjadi makhluk yang bukan manusia dan juga bukan zombie. Tidak hidup dan tidak pula mati. Sungguh kejam dan menyakitkan. Andai saja aku dulu sungguh-sungguh terjun dari lantai 20 saat ditolak wanita saat SMA, tentu saja aku tidak mengalami hal seperti ini.

(* * *)

Hari ketiga. Aku sudah bisa mengendalikan diriku. Aku hanya makan makanan di mall saja, tidak lagi makan manusia.
Ternyata banyak orang yang tertipu dengan iklan di televisi yang mengatakan bahwa mall ini adalah shelter. Entah apa yang direncanakan pemerintah. Aku tidak ingin berkonspirasi.
Hari-hariku semakin sepi, tak ada yang bisa kuajak bicara. Bahkan istri dan anakku sendiri. Mereka hanya berjalan dengan tubuh yang semakin hancur. Menyedihkan, namun aku tak bisa menangis. Aku berharap untuk mati, tapi tubuh ini tidak bisa mati.
Hari kelimabelas, semakin sedikit orang yang datang kesini.
Namun di hari keenambelas, seorang wanita datang. Dia membawa banyak senjata, mulai dari desert eagle, MP7, AK47, shotgun, L115A1 Magnum Sniper, dan yang paling aneh yaitu katana.
Tiap zombie yang menghampirinya dia tembak dengan gesit, sementara aku sendiri bersembunyi dibalik kegelapan untuk memperhatikan gerak-geriknya.
Benar-benar terlatih. Dia mengisi amunisinya nyaris secepat dia menembak, semua dilakukan tanpa ragu. Dapat kulihat dari matanya yang tersembunyi di balik rambut pirangnya yang panjang.
Wanita itu menembak semua zombie tepat di kepalanya, lalu berjalan dengan santai ke bagian dalam mall.
Satu-persatu senjatanya yang amunisinya habis dilempar begitu saja. Hingga akhirnya dia menggunakan snipernya. Aku tak yakin bahwa sniper seperti itu bisa digunakan untuk pertarungan jarak dekat.
Namun dugaanku salah, tanpa membidik dia bisa menembak kepala para zombie. Kurasa ada yang aneh pada wanita itu.
Lalu wanita itu mengeluarkan sesuatu berbentuk kotak dari tasnya, lalu di taruh begitu saja di lantai mall.
Aku mengambil sebongkah batu di dekatku, lalu kulempar ke arahnya.
Secepat kilat dia mencabut katananya dan menebas batu yang kulempar. Aku yakin bahwa dia bukan manusia. Dia sempat mencari keberadaanku, namun karena dia tak menemukanku dia lalu pergi.
Aku menghampiri kotak yang ia tinggalkan. Ada penunjuk waktunya yang terhitung mundur. 59 detik. Aku pun sadar bahwa itu adalah bom waktu. Keinginanku untuk mati tiba-tiba sirna, aku pun bergegas keluar dari mall dengan langkah terseok.
Akhirnya aku berhasil menyelamatkan diriku dari ledakan itu. Jadi maksud pemerintah membuat propaganda bahwa mall ini adalah shelter adalah untuk memusnahkan zombie dalam satu ledakan. Namun ledakan ini tidak terlalu besar untuk itu. Kurasa masih banyak zombie yang berkeliaran. Teori konspirasi pun muncul di otakku. Aku berpikir untuk memecahkannya, lagipula tak ada hal lain yang bisa kulakukan disini.
Aku mencuri sebuah mobil dari sebuah rumah. Tentu saja tidak ada yang akan menangkapku.
Lalu kuhidupkan radio mobil curianku. Kudengar ada shelter lagi di Vancouver. Kuputuskan untuk kesana, sekedar memastikan.

(* * *)

Setelah perjalanan beberapa hari aku pun sampai di Vancouver, kabarnya shelter itu ada di dekat sebuah bukit. Aku pun memacu mobilku kesana. Hingga sampai di sebuah gerbang kayu yang besar.
Kutekan bel masuknya. Kurasa shelter palsu tak mungkin menggunakan bel seperti ini. Hmm menarik.
Pintu gerbang pun dibuka dan aku masuk.
Kulihat banyak orang disekelilingku, manusia. Sungguh-sungguh manusia, bukan zombie seperti yang kulihat akhir-akhir ini. Aku sangat senang bisa bertemu manusia setelah sekian lama.
Tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak “ Zombie ! “
Mereka pun mengambil senjata mereka. Tanpa sempat aku menjelaskan apapun, mereka telah menembakku.
Dapat kurasakan peluru menembus tubuhku, dapat kudengar desingnya lewat disamping telingaku.
Aku pun jatuh ke tanah bersalju.
Akhirnya penderitaanku berakhir. Bebas dari kutukan ini.

ketika maut bicara

Cerpen Kematian - Ketika Mautku Bicara  tadi lagi teriak-teriak di Fans Page nya Aneka remaja Semua pad mintak cerpen , ya nee tak kasi cerpen Mistis - Horor yang terbaik dari kami, hehehhe Baca ya, jangan lupa koment!

Hariku berakhir mungkin. Sebelum bias mentari esok, membangunkan aku lewat atap yang sudah kerotak dan silaukan mataku seperti hari-hari lalu.

Apakah hari ini aku akan menghilang dari nyata?

Karena nafasku sudah mulai sengal pada pangkal kerongkonganku. Dan tubuhku sekarang melemas pada tiap detik yang meluruh, mengiringi setiap gurat kesadaran yang terhempas, persis seperti ketika aku merasa ngantuk luar biasa. Hanya saja ada rasa sakit sekarang, dalam setiap aku mulai tak sadar.

Hari ini aku gemetar menunggu Izrail, yang akan mengantarku pada ruang baru kehidupanku. Menunggu Izrail datang sambil ditemani cambuk sekarat yang bermain puas pada tubuhku,juga tikus ikut menemani, acuh hilir mudik dan mencicit pada ujung kakiku.

Nafasku ternoda pada apak pesing tikus bilik kumuh ini, udara beracun untuk asma yang mulai menghajar dada tak berapa lama aku terbuang kesini.Aku merindukan istriku, apalagi anakku. Aku rindu kulit putih lembut istriku yang memeluk penuh cinta setiap pagi, dan baru terasa sekarang nilainya setelah kini aku tercaci.Apa lagi ramai bawel anakku, yang ngambek dengan kulit pipinya mengelembung kocak.Aku sesali masa lalu ya Tuhan. Dimana waktu itu, aku khianati keluargaku dengan memuja para pengagum semuku di bilik-bilik rayu, dan pulang dengan kesadaran terbasuh alkohol. Aku sesali masa itu, dimana alkohol membuatku menghardik semua yang memberi makna diriku sebagai ayah.

Aku berdoa pada Tuhan yang sudah pasti akan menghukumku dengan sembilu-sembilu pilu, dan rajam-rajam menghujam neraka. Semoga sebelum itu terjelang, istri anakku datang untuk memberi aku bekal wajah, yang bisa kuingat pada saat aku terajang.

Aku pantas tersiksa, karena dulu aku penyiksa. Dimana akulah alasan berjuta orang yang mengalami apa yang kualami kini tercipta, akulah yang membunuh harapan-harapan manusia untuk merasa adil. Iya, tepat ketika masa itu aku tertawa pada sekoper uang nista yang aku dapat dari mencuri harapan-harapan tersebut.

Sekarang aku jauh lebih sunyi dari kaum nista yang sekarat, karena mereka setidaknya mempunyai haru biru yang terlukis pada wajah-wajah orang yang mereka cintai.

Sedang aku, sunyi sekejap setelah pangkat lebih tinggi menjadikan aku tumbal. Tumbal yang hanya berteriak kosong ketika tangan-tangan petugas habiskan setiap jengkal harga diri, yang kupupuk dengan darah penderita. Kini hukuman datang, dan aku bergabung dengan darah yang dulu adalah korbanku. Bahkan lebih kejam ketika istriku berkata malu, dan beranjak tak menoleh berlalu. Aku masih sombong saat itu, dan sekali lagi menghardik  cinta tulusku yang hilang terlupa waktu.

Cintakah dia padaku? Kenapa lekas sudah tak berbekas ketika aku terhempas? Lupakan istriku, mungkin dia cinta kemilau harta, seiring labilku yang merasa kadang dia mencinta. Tapi anakku, kertas putih yang tak ternoda dosa, tak adakah cinta untukku dari buah hatiku? Mungkin jawabnya adalah karena aku tak berkorban waktu. Tapi aku butuh kamu, aku butuh kalian, aku butuh haru, pada saat umurku tak akan lagi pacu.

Papan busuk mulai berderak, terdorong angin malam menghujam batas ketahanan tubuh berpeluh. Kecoa berlalu pada kardus basah dan lusuh. Cicit tikus bersorak gerogoti kayu dan berlari gaduh. Nafasku mulai memburu seiring dingin menjalar dari ujung kaki berderap naik,
"Istriku,.. .. "
"A,.an,anakku,.."

"Ayahhhh," tiba-tiba aku mendengarsuara kecil.

Astaga aku mendengarnya...

"Sayanggg,.. nanti kita telat, liat tuh anakmu udah ga sabar," istriku,..aku mendengarnya. Ya Tuhan kau maha kasih.

Aku langsung terbangun,"ini empuk" aku memegang alas dimana aku terbangun. Astaga ini kamarku, Ha ha haha ini mimpi ha ha... dasar "MIMPI SIAL"

"Ayahhhh,.. cepet yah, liat itu Dito dah ga sabar, jangan ga jadi lagi yah kasian Dito," Istriku sayup berkata dari balik pintu kamar.

Aku diam tak menjawab, lalu bergegas ke kamar mandi dan mulai bersiap.

"Ayah,.. Lama ihhh," lagi-lagi istriku berseru membuat ku kini habis kesabaran.

"CEREWETTTT,... INI HARI AKU ADA ACARA KANTORRR!!!! DASAR NYUSAHIN!!!"

BRAKKK!!!!
Sekalian aku tambahkan gebrakan lemari untuk membungkam mereka. Dasar, gara mimpi sial itu aku jadi benar-benar kesal. Sudahlah, nanti malam semua mood ku akan berganti ceria. Aku akan pikirkan nanti clubnya, yang pasti harus sarat dengan wanita-wanita luar, atau ABG "YEAHHH".

Aku sudah selesai, saatnya aku keluar dan nikmati hari kembalikan semua semangatku akibat mimpi sial. Aku harus pikirkan kata-kata untuk bungkam kicauan istriku, kalau perlu aku harus tegas agar dia terdiam. Aku menghela nafas dan mulai membuka pintu,...

Tapi,..

ASTAGAAA APA INIII!!!!

"Suamikuuuu, akulahhh istrimuuu ha ha ha,.. akulah istrimu sesungguhnya tercipta dari setiap hujaman mu pada setiap tubuh-tubuh dosa, hi hi hi hi"

TIDAKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Kanker apa AIDS ?

Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.

Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”

Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”

Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”

Pemeras Kecil

Seorang anak kecil yang bandel melihat kakaknya dicium oleh teman lelakinya. Esok harinya, ia menemui lelaki itu.
“Abang semalam mencium kakakku bukan?”
“Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!”
“Terima kasih, ini uang kembaliannya lima ratus!”
“Lho, kok pakai uang kembalian segala?”
“Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya tagih lima ratus!”
“???!!!”

DAS

Daerah Aliran Sungai di Indonesia semakin mengalami kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun. Kerusakan lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi kerusakan pada aspek biofisik ataupun kualitas air.
Indonesia memiliki sedikitnya 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai. Dari 5,5 ribu sungai utama panjang totalnya mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466 km2. Selain mempunyai fungsi hidrologis, sungai juga mempunyai peran dalam menjaga keanekaragaman hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi, pariwisata dan lainnya.
Saat ini sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejala Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat dari penyusutan luas hutan dan kerusakan lahan terutama kawasan lindung di sekitar Daerah Aliran Sungai.
Dampak Kerusakan DAS. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sendimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.

Sungai dengan Daerah Aliran Sungai di sekitarnya
Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) pun mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai yang mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh erosi dari lahan kritis, limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian (perkebunan) dan limbah pertambangan. Pencemaran air sungai di Indonesia juga telah menjadi masalah tersendiri yang sangat serius.

air tanah

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Air digunakan untuk mandi , makan , minum , memasak , dll. Tapi sekarang ini banyak daerah kekurangan air. Banyak hutan-hutan yang seharusnya dapat menampung banyak air sudah ditebang oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Mereka mengambil kayunya untuk dijual keluar negeri. Menebang pohon untuk diambil lahannya untuk dibangun mol atau perusahaan besar. Saat ini daerah resapan air di Indonesia sangatlah sedikit. Bahkan bisa dikatakan sangat kurang sekali. Semua perumahan menggunakan paving. Hutan kota yang ada di kota-kota sekarang juga sudah sedikit sekali. Sudah tak bisa lagi menampung air hujan yang turun. Hutan yang juga sebagai paru-paru dunia sudah tidak bisa menciptakan udara yang segar lagi. Desa-desa sekarang juga banyak yang lahan hutannya digunakan untuk pabrik-pabrik besar. Tidak lain lagi tempat yang digunakan adalah lahan yang seharusnya hutan yang bisa menampung air dan memenuhi kebutuhan udara segar masyarakat sekitarnya.
Indonesia merupakan negara ke 4 yang mempunyai warga terbanyak didunia. Otomatis Indonesia membutuhkan banyak air bersih. Indonesia termasuk salah satu negara yang dulunya mempunyai banyak hutan. Hutan adalah tempat banyak air bersih bersarang dibawah pohon-pohon besar yang mampu menyimpan banyak sekali air. Tapi, banyak manusia yang tidak mempunyai hati yang menebang pohon-pohon tersebut. Melakukan penggundulan hutan secara liar. Lama-lama tanah kita sudah tidak bisa menyimpan banyak air. Pada akhirnya mengebor tanah sedalam-dalamnya adalah satu-satunya jalan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air.
Kita lihat sekarang kota Jakarta yang sudah sering diberitakan “JAKARTA TENGGELAM”. Air-air tanah dibawah kota Jakarta yang seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan warga kota Jakarta menjadi kurang. Perusahaan besar yang membutuhkan banyak air telah mengambil alih air-air tersebut. Sampai karena kurangnya, perusahaan-perusahaan itu mengebor tanah hingga sekian ratus meter untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Karena itu, tanahpun akan menjadi turun. Meskipun hanya beberapa cm saja tapi itu berdampak besar. Jalan-jalan retak , pondasi gedung-gedung besar turun, gedung-gedung retak dan lain-lain.
Bila air tanah habis, bisa menjadikan tanah akan semakin turun. Sekarang kita sudah saatnya untuk memikirkan nasib bumi kita. Bagaimana kita memanfaatkan air yang ada di bumi ini dengan baik. Karena dari itu, kita juga harus sudah memikirkan dampak dari pengeboran tanah untuk diambil airnya itu dari sekarang. Karena bumi sudah tidak mempunyai lahan yang cukup untuk menyimpan air.

Hidrologi

Air yang ada di alam terdapat di atmosfir dan dikenal dengan hydrosfir. Keberadaan air ini diperkirakan mencapai 15 km dari muka laut dan ke dalam bumi (litosfir) mencapai 1 km. Air mempunyai sirkulasi yang berkesinam-bungan dan kompleks yang dikenal dengan siklus air atau siklus hidrologis (hydrological cycle).
Di dalam siklus air ini, banyak dijumpai proses yang kompleks yang menyangkut perpindahan air sesuai dengan aliran masa dalam proses sirkulasi air di dalam atmosfir dan bumi. Keinginan atau kebutuhan manusia akan air dalam upaya kesinambungan hidupnya banyak berpengaruh kepada siklus air. Siklus air pada prinsipnya tidak mempunyai awal dan akhir walaupun dalam mempermudah penjelasan dan pemahaman umumnya dimulai dari evaporasi yaitu perpindahan air dari bentuk cair di permukaan tanah dan lautan menjadi bentuk uap air di atmosfir.
Uap air di atmosfir akan berubah menjadi bentuk cair dan akan jatuh ke bumi sebagai presipitasi lewat suatu proses yang disebut kondensasi. Di laut, air yang jatuh dalam bentuk presipitasi akan langsung kembali di transpirasikan akan tetapi yang jatuh ke daratan akan mengalami beberapa proses di dalam siklus air. Air yang jatuh dapat diintersepsi oleh tanaman dan langsung dievaporasikan ke atmosfir. Air yang jatuh ke tanah (hujan jatuh = throughfall) dapat mengalami proses infiltrasi ke dalam tanah atau membentuk aliran di permukaan tanah.
Secara sederhana, konsep siklus air membantu menjelaskan perjalanan sebuah sistem yang kompleks. Walaupun menggambarkan perjalanan dari air baik perpindahannya dari tanah ke laut dan ke atmosfir, pada dasarnya dicirikan dengan suatu model perpindahan yang tetap dengan proses yang berbeda, seperti proses kondensasi, evaporasi dan presipitasi. Dalam proses ini, total volume dari air dalam siklus global adalah konstan tetapi distribusi dan perpindahannya (movement) sangat tergantung kepada waktu dan ruang. Terkadang perpindahannya sangat cepat.
Jumlah dan kecepatan perpindahan air menggambarkan kuantitas air. Secara kuantitas, jumlah air yang ada di bumi relatif sangat besar akan tetapi ini tidak berarti seluruhnya tersedia bagi kebutuhan manusia. Air yang ada di laut mencapai 96,5% dari seluruh air yang ada di bumi (Chow, 1988) dan air di daratan dan atmosfir hanya 3,5%. Angka 3,5% ini belum berarti air ini tersedia bagi manusia sebab air yang berupa air tawar hanya 2,5% dengan kualitas yang beragam baik fisik, biologis dan kimia. Air tawar yang tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai air minum relatif kecil, yakni 0,003% dari total air yang ada di bumi.

efek rumah kaca

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca menyebabkan suhu udara diatas permukaan bumi meningkat. Apabila keadaan ini terjadi terus menerus, keseimbangan bumi akan terganggu. Mars, Venus, dan benda langit berat mosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda. Efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. (Joseph,1824)
Energi yang masuk ke Bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. (Fleagle, RG and Businger, JA, 1980)
Selain efek rumah kaca yang sedang berlangsung di bumi sekarang ini, masalah lain yang timbul adalah krisis energi. Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen. (Amory Lovins)

Potensi Limbah Sabut Kelapa Menjadi Greenwood

Greenwood merupakan kumpulan serat sabut kelapa yang dipadatkan dan direkatkan dengan berbagai jenis bahan perekat yang menghasilkan lembaran berbentuk papan yang ramah lingkungan dan dapat dipergunakan untuk kap mobil yang menyerap panas. Prinsip kerja alat ini seperti plafon rumah yang akan menyerap panas dari sinar matahari. Greenwood akan menyerap panas dari matahari agar suhu dalam mobil tidak meningkat.
Cara pembuatan greenwood adalah dengan cara memisahkan sabut kelapa dari batoknya. Lalu mencuci sabut kelapa dan mencampur sabut kelapa dengan Poly Vynil Acetat (PVAc). Setelah mencampurkan sabut kelapa dengan bahan kimia, campuran sabut kelapa dicetak dan dipadatkan dengan menggunakan alat press selama 6 jam. Setelah padat dikeringkan dibawah sinar matahari.
Hasil yang didapat bila menggunakan greenwood adalah dapat menghemat energi karena mobil tidak panas dan tidak membutuhkan AC. Mobil yang menggunakan greenwood sebagai bahan dasar langit-langit mobil akan tidak mudah panas, karena sifat dari greeenwood adalah menyerap panas. Greenwood yang berongga dapat cepat menyerap panas karena sifat dasar dari sabtuk  kelapa juga menyerap panas. Selain itu, greenwood juga hemat energi karena mobil yang menggunakan greenwood tidak mudah panas dan akan meminimalisir penggunaan AC agar menghemat energi.
Adapun hasil penelitian yaitu pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai bahan dasar greenwood. Hasil pengolahan sabut kelapa dapat memberikan dampak sebagai bahan alternatif penyerap panas dari sinar matahari. Dampak dari pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai bahan dasar greenwood yaitu dapat meminimalisir pengeluaran limbah sabut kelapa secara skala kecil maupun besar dan dimanfaatkan untuk suatu barang yang berguna dan pemanfaatan bagi kehidupan masyarakat. Selain itu juga dapat meminimalisir penggunaan AC yang juga dapat menghemat energi.